TIGA POKOK KEPEMIMPINAN

Ada tiga pokok dalam kepemimpinan: KEMANUSIAAN, KEJERNIHAN & KEBERANIAN.
Mempraktekkan nilai-nilai jalan secara manusiawi menghidupkan pengaruh ajaran, Mendamaikan mereka yang berada di dalam jabatan tinggi maupun rendah, dan menggembirakan mereka yang berlalu.
Orang yang mengikuti perilaku yang benar dan kewajiban yang adil dengan jernih, mengenali mana yang selamat dan mana yang berbahaya, melihat otang apakah mereka bijaksana atau dungu, dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah.
Orang yang berani mengerjakan sesuatau hingga memberikan hasil, menyelesaikannya tanpa ragu. Mereka menyingkirkan apa pun yang salah atau tidak benar.
Kemanusiaan tanpa kejernihan seperti punya tanah tidak membajaknya, kejernihan tanpa keberanian seperti menabur benih tapi tidak menyiangi. Keberanian tanpa kemanusiaan seperti tahu memetik namun tidak tahu menanam.
Jiika tiga-tiganya ini ada, Masyarakat berkembang pesat. Jika satu kurang, masyarakat memburuk. Jika dua kurang, masyarakat dalam bahaya. Dan jika tak satu pun dari tiga ini ada, jalan kepemimpinan Runtuh.
Surat Kepada calon pemimpin

DINGIN & PANAS

Ada hal-hal di dalam dunia ini tumbuh cepat, tapi kita belum pernah melihat sesuatu yang bisa hidup dengan satu hari hangat dan sepuluh hari yang dingin.
Jalan Ter-Agung ada disana, jelas-jelas di depan mata batin, sehingga tidak sukar dilihat, tetapi penting sekali untuk teguh di dalam tekad dan kuat di dalam latihan.
Ini mesti diterapkan pada apapun yang engkau lakukan. Jika engkau yakin selama satu hari dan ragu selama Sembilan hari, jika engkau rajin di pagi hari tetapi bermalas-malasan di malam hari, tidak hanya akan menjadi sukar (Bagimu Untuk) melihat jalan yang berada di depan mata, Aku khawatir engkau akan membalikkan punggung kepadanya hingga akhir hidupmu.
Surat kepada seorang murid senior

Orang yang melampaui dirinya sendiri dalam jabatan pemimpin jarang menyelesaikan apa pun dengan berhasil. Tampak bahwa nilai-nilai kebajikan mereka dangkal dan ukuran mereka pun sempit, dan ilmu mereka dari pengalaman rendah. Juga mereka tidak bisa mengikuti yang baik dan berjuang bagi kebenaran, dan tidak mampu menggunakan itu semua untuk mengembangkan diri dan mencapai penyadaran.
Catatan sehari-hari

BELAJAR & PENGETAHUAN

Ajaran dari orang-orang suci dan kaum pertapa tidak akan dimengerti utuh dalam satu hari. Jika waktu siang hari tidak mencukupi, Teruskanlah hingga malam; kumpulkan sebulan demi sebulan, setahun demi setahun, dan ia akan tumbuh dengan sendirinya. Oleh karena itu dikatakan, “Kumpulkan Pengetahuan Dengan Belajar, Pahamilah Apa Yang Engkau Pelajari Dengan Bertanya.”

Ini artinya belajar tidak akan menghasilkan penemuan tanpa bertanya dan menyelidik, Sekarang ini, kemanapun mereka pergi, murid-murid itu jarang sekali ada yang bertanya pada orang bijaksana. Aku tidak tahu apa yang akan mereka gunakan untuk meningkatkan perkembangan spiritual mereka, dan untuk mendapatkan manfaat pembaharuan setiap hari.

KEBAJIKAN & PENCERAHAN

Tidak ada yang lebih terhormat dari pencerahan, tidak ada yang lebih indah dari kebajikan. Mereka yang mempunyai kebajikan yang cerah tetap mempunyai kebajikan itu meskipun mereka itu orang biasa, sedangkan mereka yang tidak mempunyai kebajikan yang cerah, tetap tidak memilikinya meskipun mereka adalah raja.
Ada orang yang mati kelaparan di zaman dahulu kala tapi terus dikenang & dihormati karena kebajikannya; ada yang menjadi raja namun dicaci sampai sekarang karena tidak memiliki kebajikan.
Sehingga, mereka yang belajar merasa cemas jika tidak memiliki kebajikan, mereka tidak merasa cemas jika tidak memperoleh jabatan atau pun kekuasaan.

Catatan Sejarah Tangin

Blogger Template by Blogcrowds